Latar Belakang
Nabi Yunus (Jonah) adalah salah satu nabi yang sangat terkenal dalam tradisi Islam, Kristen, dan Yahudi. Nabi Yunus diutus oleh Allah untuk menyampaikan wahyu dan memperingatkan umatnya, yang tinggal di kota Ninawa (sekarang di wilayah Irak). Umat Nabi Yunus pada waktu itu sangat tenggelam dalam penyembahan berhala dan hidup dalam keburukan moral. Yunus sangat mencintai kaumnya dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengajak mereka kembali kepada jalan yang benar, yaitu beriman kepada Allah.
Kepergian dan Pelarian ke Laut
Namun, kaumnya menolak dakwah Nabi Yunus dan malah mengancam akan mengusirnya. Karena merasa frustasi dan lelah dengan penolakan kaumnya, Nabi Yunus memutuskan untuk meninggalkan mereka dan pergi ke tempat lain, berharap untuk mencari umat yang lebih menerima dakwahnya.
Nabi Yunus kemudian menaiki sebuah kapal yang sedang berlayar. Namun, di tengah perjalanan, kapal itu menghadapi badai besar. Para penumpang kapal merasa terancam dan percaya bahwa badai itu disebabkan oleh salah satu penumpang kapal yang membawa sial. Setelah melakukan undian, nama Yunus keluar sebagai orang yang menyebabkan masalah.
Dalam Perut Ikan
Sebagai hasil dari keputusan tersebut, Yunus dilemparkan ke laut. Dalam keadaan yang sangat berbahaya itu, ia ditelan oleh seekor ikan besar (dalam Al-Qur'an disebut sebagai "ikan" atau "paus"), yang kemudian menelannya hidup-hidup.
Di dalam perut ikan, Nabi Yunus menyadari kesalahannya karena telah meninggalkan kaumnya tanpa izin Allah. Ia merasa sangat menyesal dan berdoa dengan tulus kepada Allah. Doanya dikenal dengan doa yang sangat terkenal dalam Islam, yang berbunyi:
"La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zalimin"
(“Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”)
(Surah Al-Anbiya 21:87)
Allah mengabulkan doanya dan memerintahkan ikan itu untuk memuntahkan Yunus ke pantai dengan selamat. Nabi Yunus pun keluar dengan tubuh yang lemah dan sakit.
Kembali ke Kaumnya
Setelah itu, Allah memerintahkan Nabi Yunus untuk kembali ke kaumnya. Kali ini, kaumnya yang sebelumnya menolak dakwahnya justru menerima ajaran yang dibawanya. Mereka bertobat dan beriman kepada Allah. Nabi Yunus pun berhasil menyelamatkan mereka dari kehancuran.
Hikmah dari Kisah Yunus
Kisah Nabi Yunus mengajarkan banyak hikmah, antara lain:
- Kesabaran dan keteguhan dalam dakwah: Meskipun dihina dan ditolak oleh kaumnya, Nabi Yunus tetap tidak putus asa, bahkan ketika ia merasa kesal dan pergi meninggalkan mereka.
- Tobat yang diterima oleh Allah: Nabi Yunus menunjukkan kepada umat manusia bahwa dalam keadaan terpuruk sekalipun, seseorang bisa kembali kepada Allah dengan doa yang tulus dan Allah akan mengampuni segala kesalahan.
- Kepatuhan pada perintah Allah: Kepergian Nabi Yunus tanpa izin Allah adalah kesalahan besar, dan peristiwa yang dialaminya mengajarkan pentingnya taat pada perintah Allah dalam segala keadaan.
Sebutan dalam Al-Qur'an
Nabi Yunus disebutkan dalam beberapa tempat di Al-Qur'an, yang paling terkenal adalah dalam Surah Yunus (10): 98, Al-Anbiya' (21): 87-88, Ash-Shaffat (37): 139-148, dan Al-Qalam (68): 48-50.