Nabi Sulaiman (Solomon, AS) adalah salah satu nabi yang sangat dikenal dalam tradisi Islam, Yahudi, dan Kristen. Beliau merupakan anak dari Nabi Daud (AS) dan menjadi penerus kerajaan ayahnya. Kisah kehidupan Nabi Sulaiman penuh dengan kebijaksanaan, keadilan, dan mukjizat yang diberikan oleh Allah. Berikut adalah kisah Nabi Sulaiman (AS):
Kelahiran dan Keluarga
Nabi Sulaiman (AS) adalah putra dari Nabi Daud (AS) dan ibu yang tidak disebutkan namanya dalam Al-Qur'an. Nabi Daud (AS) telah memerintah kerajaan Israel, dan ketika beliau wafat, Nabi Sulaiman (AS) diangkat menjadi raja dan penguasa setelahnya. Sulaiman dikenal sebagai seorang nabi yang sangat bijaksana dan diberi kekuasaan besar oleh Allah.
Mukjizat dan Kebijaksanaan
Nabi Sulaiman (AS) terkenal dengan kebijaksanaannya yang luar biasa. Salah satu contoh kebijaksanaan beliau tercermin dalam keputusan yang beliau buat saat dua wanita mengklaim anak yang sama. Dengan kebijaksanaan yang diberikan Allah, Nabi Sulaiman memutuskan untuk memotong anak tersebut menjadi dua dan memberikan bagian untuk setiap wanita. Namun, salah satu wanita yang merasa iba dengan anak tersebut mengalah dan mengaku bahwa anak itu milik wanita lainnya. Dari sini, Nabi Sulaiman dapat mengetahui siapa ibu yang sebenarnya.
Allah juga memberikannya kemampuan untuk berbicara dengan hewan, burung, dan jin. Salah satu kejadian yang menunjukkan mukjizat ini adalah ketika beliau mendengar burung Hud-hud (sejenis burung) berbicara, yang melaporkan kepada Nabi Sulaiman mengenai kerajaan Saba’ dan ratu mereka, yaitu Ratu Bilqis.
Kekuasaannya
Nabi Sulaiman (AS) dianugerahi oleh Allah dengan kekuatan luar biasa. Beliau dapat mengendalikan angin, yang dapat membawa pasukan dan barang dalam sekejap mata. Dalam sebuah perjalanan menuju kerajaan Saba’, angin yang dikendalikan oleh Sulaiman dapat membawa pasukannya dalam waktu yang sangat singkat. Selain itu, Nabi Sulaiman juga dapat mengendalikan jin untuk melakukan pekerjaan berat seperti membangun istana megah dan tempat-tempat lain.
Allah juga memberikan kekayaan yang sangat besar kepada Nabi Sulaiman (AS). Beliau memiliki sebuah istana yang luar biasa megah, yang dibangun dengan bantuan jin dan hewan-hewan yang bekerja keras. Nabi Sulaiman (AS) juga dikenal memiliki banyak kuda dan pasukan yang sangat besar.
Kisah Ratu Bilqis dan Kerajaan Saba’
Ratu Bilqis, atau sering disebut Ratu Saba, adalah seorang tokoh penting dalam kisah Nabi Sulaiman (AS). Dalam tradisi Islam, Ratu Bilqis dikenal sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan berkuasa di Kerajaan Saba’, yang terletak di wilayah yang kini dikenal sebagai Yaman. Kisahnya tercatat dalam Al-Qur'an, khususnya dalam Surah An-Naml (27:38–44).
Surat dari Nabi Sulaiman
Ratu Bilqis mendengar tentang Nabi Sulaiman dan kebijaksanaannya yang luar biasa. Untuk menguji kebenaran berita tersebut, dia mengirimkan hadiah yang sangat berharga kepada Nabi Sulaiman. Ratu Bilqis ingin tahu apakah Nabi Sulaiman benar-benar memiliki kekuasaan dan kebijaksanaan yang luar biasa.
Namun, Nabi Sulaiman (AS) menanggapi hadiah tersebut dengan berkata bahwa hadiah-hadiah duniawi tidak bernilai di hadapan kebijaksanaan dan kekuasaan Allah. Beliau menolak hadiah itu dan malah mengajak Ratu Bilqis untuk datang dan bertemu dengannya, serta memeluk agama yang benar, yaitu menyembah Tuhan yang Maha Esa, Allah.
Takhta Ratu Bilqis
Sebagai bagian dari ujian untuk menunjukkan kebesaran Nabi Sulaiman (AS), beliau memerintahkan jin untuk membawa takhta Ratu Bilqis ke hadapannya dalam waktu yang sangat singkat. Salah satu jin yang kuat mengangkat takhta itu dalam sekejap, namun ada juga jin yang lebih kuat lagi yang dapat mengangkut takhta itu bahkan sebelum Nabi Sulaiman (AS) dapat bangkit dari tempat duduknya.
Pertemuan Nabi Sulaiman dan Ratu Bilqis
Ketika Ratu Bilqis akhirnya datang untuk menemui Nabi Sulaiman, beliau sangat terkesan dengan kebesaran kerajaan dan istana Nabi Sulaiman (AS). Nabi Sulaiman (AS) menyambutnya dengan penuh hormat, dan mereka pun berbicara mengenai kebesaran Allah dan ajaran yang benar.
Pada suatu titik, Nabi Sulaiman (AS) memperlihatkan kebijaksanaannya dengan menunjukkan sesuatu yang menakjubkan: ia memerintahkan untuk membuat sebuah lantai yang terbuat dari kaca bening, yang tampak seperti air. Ketika Ratu Bilqis memasuki ruang tersebut, ia menyangka bahwa lantai tersebut adalah air, dan dengan hati-hati mengangkat roknya. Namun, Nabi Sulaiman menjelaskan bahwa itu bukan air, melainkan lantai yang sangat bersih dan licin. Hal ini membuat Ratu Bilqis semakin kagum atas kebijaksanaan dan kehebatan Nabi Sulaiman (AS).
Perubahan Hati Ratu Bilqis
Pertemuan tersebut membuat Ratu Bilqis menyadari kebesaran Allah dan kebenaran ajaran Nabi Sulaiman (AS). Akhirnya, Ratu Bilqis menerima ajakan Nabi Sulaiman untuk beriman kepada Allah. Ia kemudian menyerahkan diri dan kerajaannya kepada Allah dan Nabi Sulaiman. Ratu Bilqis menjadi seorang Muslim yang taat.
Kisah dalam Al-Qur'an
Kisah Ratu Bilqis ini terdapat dalam Al-Qur'an dalam Surah An-Naml (27:38–44). Berikut adalah beberapa ayat yang menggambarkan pertemuan tersebut:
Surah An-Naml 27:38–40
"Dia (Sulaiman) berkata, 'Wahai para pembesar, siapa di antara kamu yang dapat membawa kepadaku takhta mereka sebelum mereka datang menyerahkan diri.'"
"Seorang jin yang kuat berkata, 'Aku akan membawa takhtanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu, dan sesungguhnya aku benar-benar kuat lagi dapat dipercaya.'"
"Dan seorang yang memiliki ilmu dari Kitab (Al-Qur'an) berkata, 'Aku akan membawa takhtanya kepadamu sebelum matamu dapat berkedip.' Maka ketika Sulaiman melihatnya terletak di hadapannya, dia berkata, 'Ini adalah karunia dari Tuhanku, untuk menguji apakah aku bersyukur ataukah aku kufur.'"
"Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang kufur, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."
Kematian Nabi Sulaiman
Nabi Sulaiman (AS) meninggal dalam keadaan sedang berdiri atau duduk di kursi kerajaan. Allah menunjukkan keajaiban ketika beliau meninggal, dengan tidak ada yang mengetahui kematiannya selama beberapa waktu. Hal ini karena Allah membiarkan Nabi Sulaiman (AS) tetap terlihat hidup, namun sesungguhnya beliau sudah wafat. Baru ketika seekor rayap memakan tongkat Nabi Sulaiman (AS), barulah tubuh beliau jatuh dan diketahui bahwa beliau telah meninggal dunia.
Legasi dan Kehormatan
Nabi Sulaiman (AS) dihormati sebagai seorang nabi yang tidak hanya memiliki kekayaan dan kekuasaan, tetapi juga kebijaksanaan dan keadilan yang luar biasa. Beliau menjadi contoh bagi umat manusia tentang bagaimana menggunakan kekuasaan dengan bijaksana dan berlandaskan pada kehendak Allah.
Keturunan Nabi Sulaiman
Nabi Sulaiman (AS) memiliki keturunan yang dilanjutkan dengan penguasa-penguasa di kerajaan Israel. Salah satu keturunan beliau yang terkenal adalah Raja Rehoboam yang memerintah setelah kerajaan dibagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda.