Langsung ke konten utama

Kisah Nabi Ishaq

Kelahiran Nabi Ishaq

Nabi Ishaq (AS) adalah anak kedua dari Nabi Ibrahim (AS) setelah Nabi Ismail (AS). Namun, perbedaan usia yang signifikan membuat kelahiran Ishaq menjadi sebuah mukjizat. Pada saat itu, Nabi Ibrahim dan Siti Sarah sudah sangat tua, dan Siti Sarah dianggap mandul.

Pada suatu ketika, Allah memberi kabar gembira kepada Nabi Ibrahim dan Sarah bahwa mereka akan memiliki seorang anak, meskipun usia mereka sudah sangat lanjut. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan (kami berikan) kabar gembira kepada Ibrahim dengan (kelahiran) Ishaq, seorang nabi yang saleh." (QS. As-Saffat 37:112)

Sarah merasa sangat terkejut dan heran mendengar kabar tersebut, karena usia mereka yang sangat tua. Namun, Allah memberikan keajaiban, dan Siti Sarah melahirkan Nabi Ishaq dalam keadaan sehat.

 

Nabi Ishaq Menggantikan Ayahnya dalam Misi Dakwah

Seperti ayahnya, Nabi Ibrahim (AS), Nabi Ishaq (AS) juga diangkat menjadi seorang nabi dan rasul. Sebagai seorang nabi, ia diteruskan untuk menyampaikan wahyu dan dakwah tauhid kepada kaumnya. Keturunan Nabi Ishaq menjadi bangsa yang dikenal dengan nama Bani Israil, yang kemudian melahirkan banyak nabi besar seperti Nabi Ya'qub (AS) dan Nabi Yusuf (AS).

Nabi Ishaq (AS) memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah. Dalam Al-Qur'an, ia disebutkan sebagai salah satu nabi yang dikaruniai oleh Allah karena ketulusannya dalam mengikuti jalan kebenaran dan tauhid.

 

Peran Nabi Ishaq dalam Membangun Keluarga dan Keturunan

Nabi Ishaq (AS) menikah dengan Rebekah, dan mereka dikaruniai dua anak, yaitu Esau dan Yakub (yang kemudian dikenal dengan nama Israel). Keturunan Nabi Ishaq melalui Nabi Ya'qub sangat banyak, dan dari keturunan Ya'qub lahir banyak nabi, termasuk Nabi Yusuf (AS), yang dikenal dengan kisahnya yang penuh ujian dan kesabaran.

Nabi Ishaq dan keluarga beliau dikenal sebagai keluarga yang penuh keberkahan dan ketaatan kepada Allah. Mereka selalu berusaha untuk mengikuti wahyu Allah dan menyebarkan ajaran-Nya.

 

Mukjizat Nabi Ishaq

Sama seperti ayahnya, Nabi Ibrahim, Nabi Ishaq (AS) juga diberkahi dengan mukjizat. Salah satu mukjizat besar yang ada dalam kisah Nabi Ishaq adalah kelahirannya yang luar biasa pada usia tua orang tuanya. Allah memberi rahmat-Nya dengan mengaruniakan anak kepada pasangan yang sudah tidak mengharapkan keturunan lagi.

 

Nabi Ishaq dan Ayahnya, Nabi Ibrahim

Hubungan antara Nabi Ishaq (AS) dan Nabi Ibrahim (AS) sangat erat. Nabi Ibrahim (AS) adalah seorang nabi yang sangat disayangi oleh Allah, dan Allah memberikan keberkahan pada keturunannya, salah satunya melalui kelahiran Nabi Ishaq. Selain itu, Nabi Ishaq juga turut dalam beberapa momen penting dalam sejarah keluarga Nabi Ibrahim, seperti dalam peristiwa pembebasan Nabi Ibrahim dari ujian besar ketika harus menyembelih anaknya.

 

Kematian Nabi Ishaq

Nabi Ishaq (AS) meninggal pada usia yang cukup tua. Setelah meninggal, ia dimakamkan bersama ayahnya, Nabi Ibrahim (AS), di Makam Para Nabi (Cave of the Patriarchs) di Hebron, Palestina. Makam ini menjadi tempat yang dihormati oleh umat Islam, Yahudi, dan Kristen.

 

Warisan Nabi Ishaq

Keturunan Nabi Ishaq (AS) memiliki peranan penting dalam sejarah para nabi, terutama dalam Bani Israil, yang menjadi bangsa yang dilanjutkan oleh Nabi Ya'qub (Israel), dan dari situ lahir banyak nabi besar seperti Nabi Musa, Nabi Dawud, dan Nabi Isa (Yesus).

LANJUT KISAH NABI YAQUB