Langsung ke konten utama

Kisah Nabi Shaleh

Pada zaman dahulu, di sebuah wilayah yang subur dan penuh kemakmuran yang terletak di daerah Hijr (yang sekarang dikenal sebagai Madain Saleh di Arab Saudi), hidup sebuah bangsa yang sangat maju, yaitu bangsa Tsamud. Mereka sangat ahli dalam membangun rumah dan gedung-gedung yang megah di bukit-bukit batu. Namun, meskipun mereka kaya dan makmur, mereka terjerumus dalam penyembahan berhala dan sering berbuat kerusakan di muka bumi.

Allah mengutus Nabi Shaleh untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada mereka. Nabi Shaleh berasal dari keturunan Nabi Nuh tetapi tidak ada informasi yang jelas dalam teks-teks agama yang secara eksplisit menyebutkan siapa ayah langsung Nabi Shaleh. Namun, berdasarkan beberapa riwayat, Nabi Shaleh diyakini berasal dari keturunan Sam, salah satu anak Nabi Nuh, dan beliau merupakan seorang yang sangat bijaksana, adil, dan dihormati oleh kaumnya. Shaleh mengajak mereka untuk menyembah hanya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan meninggalkan penyembahan kepada berhala-berhala yang mereka sembah selama ini.

 

Seruan Nabi Shaleh

Nabi Shaleh menyampaikan pesan Tuhan dengan penuh kesabaran. Ia berkata, "Wahai kaumku, sembahlah Allah semata, tidak ada Tuhan selain-Nya. Janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi setelah kalian dibangkitkan menjadi orang-orang yang baik dan taat kepada-Nya. Sesungguhnya, aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas bagi kalian."

Namun, meskipun Nabi Shaleh berbicara dengan penuh hikmah, banyak orang di antara kaumnya yang menolak dan mencemooh seruannya. Mereka mengatakan, "Apakah kamu hanya manusia seperti kami yang menginginkan kami meninggalkan berhala-berhala kami? Jika kamu benar-benar seorang nabi, tunjukkanlah mukjizat agar kami percaya."

 

Mukjizat Ontah (Unta) Betina

Kaum Tsamud, meskipun sudah melihat tanda-tanda kebenaran dari Nabi Shaleh, tetap mendustakan dan menantangnya. Akhirnya, mereka meminta Nabi Shaleh untuk menunjukkan mukjizat yang lebih besar, sebagai bukti bahwa dia benar-benar utusan Tuhan.

Nabi Shaleh berdoa kepada Allah, dan Allah mengabulkan permintaannya. Allah memberikan mukjizat berupa ontah betina yang keluar dari sebuah batu besar. Ontah ini bukanlah ontah biasa; ia adalah makhluk yang sangat istimewa, yang Allah ciptakan untuk membuktikan kebenaran risalah Nabi Shaleh. Ontah ini bisa memberi minum kepada mereka dari sebuah mata air yang Allah sediakan.

Allah memerintahkan kaum Tsamud untuk menghormati ontah tersebut dan tidak mengganggunya. Ontah itu merupakan tanda nyata dari Allah, dan jika mereka menyalahinya, maka akan datang azab yang sangat berat.

 

Pembangkangan dan Pembunuhan Ontah

Sayangnya, kaum Tsamud yang keras kepala tidak mematuhi perintah Allah. Beberapa orang di antara mereka merasa terganggu dengan adanya ontah tersebut, terutama ketika ontah itu minum dari sumber air yang mereka gunakan. Mereka kemudian berkomplot untuk membunuh ontah itu. Tanpa rasa takut terhadap azab Allah, mereka akhirnya membunuh ontah betina yang telah menjadi mukjizat tersebut.

Nabi Shaleh sangat sedih dan marah karena kaumnya telah mengingkari dan menyalahgunakan mukjizat yang diberikan oleh Allah. Ia mengingatkan mereka bahwa hukuman Allah akan datang jika mereka tidak bertobat dan meninggalkan kebiasaan buruk mereka.

 

Azab yang Diturunkan

Setelah peristiwa pembunuhan ontah, Nabi Shaleh memberi peringatan terakhir kepada kaumnya. Ia berkata, "Kalian hanya memiliki waktu tiga hari untuk menikmati kehidupan ini, setelah itu azab yang besar akan datang menimpa kalian."

Namun, mereka tetap tidak mengindahkan peringatan Nabi Shaleh dan terus berbuat kerusakan. Maka, Allah menurunkan azab-Nya. Tiga hari setelah peringatan itu, datanglah azab yang sangat dahsyat: suara keras yang mengguntur yang membuat mereka mati seketika. Suara gemuruh yang sangat kuat memusnahkan mereka semua, dan tidak ada yang tersisa dari kaum Tsamud.

Hanya Nabi Shaleh dan sedikit orang yang beriman yang selamat. Mereka berhasil meninggalkan tempat itu sebelum azab datang. Kota tempat tinggal kaum Tsamud pun hancur, dan mereka menjadi pelajaran bagi umat manusia.

 

Pelajaran dari Kisah Nabi Shaleh

Kisah Nabi Shaleh mengajarkan kita beberapa hal penting:

  1. Ketaatan kepada Allah: Nabi Shaleh mengingatkan kaumnya untuk taat kepada Allah dan meninggalkan kebiasaan buruk mereka, seperti penyembahan berhala.
  2. Bukti Kebenaran: Allah memberikan mukjizat untuk membuktikan kebenaran risalah para nabi. Namun, tidak semua orang mau percaya meskipun bukti nyata sudah diberikan.
  3. Azab bagi yang mendustakan: Kaum Tsamud yang mendustakan nabi mereka akhirnya menerima azab yang sangat berat. Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu mengikuti jalan yang benar dan tidak menentang wahyu Tuhan.

LANJUT KISAH NABI IBRAHIM