Langsung ke konten utama

Kisah Nabi Isa

Nabi Isa (alaihis salam) adalah salah satu nabi utama dalam Islam, yang memiliki tempat istimewa dalam Al-Qur'an. Beliau disebut sebagai salah satu Ulul Azmi, yaitu nabi-nabi yang memiliki keteguhan luar biasa dalam menyampaikan risalah Allah. 


Maryam

Maryam adalah keponakan Nabi Zakaria (AS) menurut sebagian besar pendapat dalam tradisi Islam. Berikut adalah penjelasannya:

  1. Hubungan Keluarga:

    • Nabi Zakaria (AS) menikah dengan seorang wanita bernama Isya (Elizabeth dalam tradisi Kristen atau dalam bahasa Arab Alyasa'bah), yang merupakan saudara kandung dari Hannah, ibu Maryam. Dengan demikian, Nabi Zakaria adalah paman Maryam dari pihak ibu. 
    • Jadi, Hannah dan Isya adalah saudara kandung.  
    • Hannah menikah dengan Imran mempunyai anak bernama Maryam
    • Sedangkan Isya menikah dengan Zakaria mempunyai anak bernama Yahya.  
    • Maryam mempunyai anak bernama Isa
    • Jadi, Yahya adalah paman Isa.
  2. Peran Nabi Zakaria:

    • Ketika Maryam masih kecil, ibunya (Hannah) bernazar untuk menyerahkan anaknya kepada pelayanan di Baitul Maqdis. Maryam kemudian diasuh oleh Nabi Zakaria (AS), yang bertugas menjaga dan membimbingnya karena beliau adalah seorang nabi yang saleh dan juga pamannya.
  3. Kisah Pengasuhan Maryam:

    • Dalam Surah Ali Imran (3:37), disebutkan bahwa Nabi Zakaria merawat Maryam di mihrab (tempat ibadah). Di sana, Maryam diberi rezeki oleh Allah, bahkan Nabi Zakaria takjub melihat makanan-makanan yang datang secara ajaib kepada Maryam.

 

Kelahiran yang Ajaib

Nabi Isa dilahirkan oleh Maryam (Maria) tanpa seorang ayah, sebagai mukjizat dari Allah. Kisah kelahirannya diceritakan dalam Al-Qur'an, khususnya dalam Surah Maryam. Malaikat Jibril datang kepada Maryam, menyampaikan bahwa dia akan melahirkan seorang anak yang suci, meskipun dia adalah seorang perawan yang belum menikah.

"Sesungguhnya aku hanyalah seorang utusan Tuhanmu untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci."
(QS Maryam: 19)

Maryam, yang takut akan tuduhan masyarakat, melahirkan Nabi Isa di tempat terpencil. Setelah melahirkan, Maryam membawa bayi Isa kembali kepada kaumnya. Ketika mereka menuduhnya berzina, bayi Isa berbicara dari buaian:

"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi."
(QS Maryam: 30)

 

Misi Kenabian

Nabi Isa diutus oleh Allah kepada Bani Israil untuk mengembalikan mereka ke jalan yang benar. Pada masa itu, Bani Israil sudah menyimpang jauh dari ajaran Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa. Nabi Isa diberi kitab Injil sebagai panduan untuk memperbaiki umatnya.

 

Mukjizat Nabi Isa

Allah memberikan Nabi Isa berbagai mukjizat sebagai tanda kenabiannya. Beberapa mukjizat yang disebutkan dalam Al-Qur'an adalah:

  1. Membuat burung dari tanah liat yang hidup atas izin Allah (QS Al-Ma'idah: 110).
  2. Menyembuhkan orang buta dan penderita kusta (QS Al-Ma'idah: 110).
  3. Menghidupkan orang mati atas izin Allah (QS Al-Ma'idah: 110).
  4. Menurunkan makanan dari langit untuk para pengikutnya (QS Al-Ma'idah: 112-115).

Mukjizat-mukjizat ini menjadi bukti kenabiannya, tetapi sebagian besar Bani Israil tetap menolaknya.

 

Penolakan dan Konspirasi

Sebagian besar Bani Israil tidak percaya kepada Nabi Isa dan menuduhnya sebagai penyihir. Pemuka agama pada masa itu merasa terancam oleh ajarannya yang murni, karena mereka telah memanfaatkan agama untuk keuntungan duniawi.

Pemimpin Bani Israil bersekongkol dengan pihak Romawi untuk menangkap dan membunuh Nabi Isa. Mereka melaporkan kepada gubernur Romawi bahwa Isa mengancam kekuasaan Kaisar. Akhirnya, mereka berencana untuk menyalib beliau.

 

Pengangkatan Nabi Isa ke Langit

Dalam Islam, Nabi Isa tidak disalib. Allah menyelamatkannya dengan mengangkatnya ke langit. Sebagai gantinya, seorang lelaki yang wajahnya diserupakan dengan Nabi Isa ditangkap dan disalib. Al-Qur'an menjelaskan:

"Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh adalah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka."
(QS An-Nisa: 157)

Nabi Isa hidup di langit dan akan kembali ke bumi menjelang Hari Kiamat untuk menyelesaikan misinya.

 

Kembalinya Nabi Isa

Dalam Islam, Nabi Isa akan turun kembali ke bumi di akhir zaman. Dia akan meluruskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam ajarannya, memerangi Dajjal, dan menegakkan keadilan. Nabi Isa akan hidup sebagai pengikut Nabi Muhammad (shalallahu alaihi wa sallam), menandakan persatuan ajaran para nabi.

 

Ajaran Nabi Isa

Ajaran Nabi Isa menekankan keimanan kepada Allah yang Esa, ibadah yang ikhlas, kasih sayang, dan keadilan. Beliau mengajarkan untuk mengasihi sesama, menolong yang lemah, dan bersikap rendah hati. Pesan-pesannya sesuai dengan ajaran para nabi sebelumnya dan Nabi Muhammad yang datang setelahnya. 

 

Ciri-Ciri Ulul Azmi

Rasul-rasul yang termasuk Ulul Azmi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki tekad dan kesabaran luar biasa dalam menghadapi ujian.
  • Menyampaikan risalah yang penting dan universal.
  • Menghadapi tantangan besar dari kaumnya tetapi tetap istiqamah dalam berdakwah.
  • Diberikan wahyu berupa kitab suci (kecuali Nabi Nuh, yang tidak memiliki kitab tetapi mengajarkan Tauhid).

Rasul-rasul yang termasuk Ulul Azmi adalah lima nabi yang memiliki keteguhan luar biasa dan ujian berat dalam menjalankan misi kenabian mereka. Mereka diberi tugas besar dalam menyampaikan risalah Allah dan menghadapi berbagai tantangan yang sangat berat. Nama-nama mereka adalah:

  1. Nabi Nuh (AS)

    • Nabi yang diutus kepada kaumnya yang menyembah berhala. Meski berdakwah selama berabad-abad, hanya sedikit yang mengikuti ajarannya. Nabi Nuh tetap sabar hingga akhirnya Allah menyelamatkan beliau dan para pengikutnya dengan bahtera dari banjir besar.
  2. Nabi Ibrahim (AS)

    • Dikenal sebagai Khalilullah (Sahabat Allah), Nabi Ibrahim menghadapi ujian berat, termasuk dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namrud, meninggalkan keluarganya di padang pasir gersang, dan diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail. Beliau dikenal karena keimanannya yang luar biasa.
  3. Nabi Musa (AS)

    • Diutus kepada Bani Israil dan Firaun, Nabi Musa menghadapi banyak rintangan, termasuk mengajak Firaun yang sangat sombong untuk beriman kepada Allah. Beliau diberi kitab Taurat dan mukjizat seperti tongkat yang berubah menjadi ular besar.
  4. Nabi Isa (AS)

    • Nabi Isa menghadapi tantangan berat dari Bani Israil yang menolak ajarannya. Beliau diberi kitab Injil dan berbagai mukjizat, seperti menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati atas izin Allah, dan dilindungi Allah dari upaya penyaliban.
  5. Nabi Muhammad (SAW)

    • Penutup para nabi dan rasul. Nabi Muhammad menghadapi tantangan besar dari kaum Quraisy dan masyarakat Mekah yang menentang dakwahnya. Beliau diberi kitab Al-Qur'an sebagai mukjizat terbesar yang berlaku sepanjang zaman.

      LANJUT KISAH NABI MUHAMMAD